Menimbulkan kesan misteri pada foto bisa menjadi sebuah cara untuk menghasilkan foto yang menarik perhatian. Apalagi jika obyeknya mendukung.
Human Interest
Fotografi Adalah Tentang Merekam Momen Kehidupan (Juga)
Cukup banyak penggemar fotografi akan mengerenyitkan dahi jika mendengar fotografi sebagai tentang merekam momen kehidupan. Bisa dimaklum karena mayoritas akan lebih condong pada definisi fotografi lainnya, yaitu sebagai “melukis dengan cahaya”.
Lebih puitis. Lebih “keren”. Lebih enak didengar.
(Foto) Hidup Itu Berat, Kawan!
Para motivator ulung selalu berkata agar kita selalu menikmati hidup dan berusaha terus berbahagia. Dengan begitu, kita akan selalu merasa ringan dalam menjalani kehidupan.
Sayangnya, terkadang, karena kita manusia, tetap saja merasa hidup itu berat. Berbagai beban kehidupan memojokkan kita suatu waktu pada tempat dimana terlalu banyak beban untuk ditanggung.
Bukan berarti menyerah, tetapi manusia tetaplah manusia yang punya rasa dan perasaaan.
- Judul Foto : Hidup Itu Berat, Kawan!
- Kamera : Fujifilm Finepix HS 35EXR
- Aperture : F/5.6
- Shutter Speed : 1/280 second
- ISO : 800
(Foto) Pengemis Cilik – Mengundang Emosi
Entahlah. Tergantung sisi pandang masing-masing. Bisa dipandang sebagai “tidak bermoral” karena memanfaatkan “kekurangan orang lain”. Di sisi lain, bisa juga dipandang menceritakan realita yang ada di kehidupan tentang mereka yang kurang beruntung.
Tetapi, memang foto pengemis seringkali mengundang “emosi” dari mereka yang melihatnya.
Mungkin, bisa juga dipandang sebagai usaha kalangan pemegang kamera untuk membangkitkan kesadaran berbagi terhadap mereka yang membutuhkan.
Bisa jadi kan?
- Judul Foto : Pengemis Cilik
- Lokasi : Pool Bus Damri Bogor
- Kamera : Fujifilm Finepix HS35EXR
- ISO : 400
- Aperture : F/2.8
- Shutter Speed : 1/6 second